31.12.17

#kilasbalik 2017

Pergantian tahun tinggal sembilan jam lagi ketika saya menulis postingan ini. Bisanya saya secara pribadi hanya mereview tempat-tempat yang sudah saya kunjungi di pergantian tahun karena dulu sesimpel itu goals yang saya targetkan, sesimpel bisa mengunjungi tempat yang saya idam-idamkan. Tahun 2016 sampai awal 2017 hidup saya kurang terstruktur, saya gapernah bikin agenda selama jangka waktu tersebut dan ternyata memang amburadul.



23.12.17

Lima Hari di Gili Genting

Selepas dari cerita postingan Indonesia Maritime Challenge (IMC) kemarin saya mau rekomendasiin dua tempat yang emang ajib panoramanya. Gili Genting sendiri masih bagian dari Kabupaten Sumenep Madura. Kawasan ini sekarang lebih terkenal dengan sebutan "Pantai Sembilan" karena apabila dilihat dari udara pantainya membentuk angka sembilan, lebih rincinya lagi terletak di Desa Bringsang Kecamatan Gili Genting.

Menuju tempat ini kita dapat melakukan perjalanan darat ke Sumenep yang berjarak kurang lebih 4 jam dari Jembatan Suramadu dilanjutkan menyeberang dari pelabuhan kecil di Sumenep yang menempuh waktu kurang lebih satu setengah jam dengan kapal berukuran sedang. Untuk harga dan akomodasi lainnya saya gak bisa share disini karena kemarin emang pure free dari IMC heuheu. Kalo kalian punya banyak waktu saat liburan atau memang ingin berlama-lama di Madura, bisa banget sekali dayung dua pulau terlampaui karena dari Gili Genting kita bisa lanjut ke Gili Labak.

Untuk panorama udah gausa diragukan lagi karena mulai dari matahari terbit sampai tenggelam ga ada yang ga asyik disini, mungkin kalo siang teriknya sedikit keterlaluan sih hehe tapi enak untuk bersantai dan tidur.

20.12.17

Indonesia Maritime Challenge 2017



Saya sangat bersyukur hidup di zaman modern yang dapat mengubungkan satu dengan lainnya tanpa ada batas jarak dan waktu. Juli kemarin saya mengikuti salah satu ajang photo contest di Instagram yang diadakan oleh Maritime Chalenge (MC) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dan gak disangka-sangka bakal dapet juara! Yey! Hadiahnya free trip ke Gili Genting dan bonus ikutan rangkaian acara dari MC. Saya mau cerita sedikit sih plus-minus nya waktu disana, hehe.


17.12.17

Pegunungan Karst Rammang-Rammang

60 menit dari pusat Kota Makassar terdapat satu gugusan pegunungan karst yang menyabet gelar kawasan karst terbesar ketiga didunia, letaknya di Maros Sulawesi Selatan. Seperti sedang berada di habitat zaman purba yang kaya akan bebatuan besar dan eksotik, Rammang-Rammang juga menyuguhkan indahnya Teluk Bidadari di dalamnya.

Saya pribadi sangat senang menjelajah tempat baru karena seumur hidup baru kali ini melihat pegunungan karst secara langsung. Pernah baca di salah satu portal berita online bahwa kawasan Rammang-Rammang ini didaftarkan sebagai salah satu objek sejarah dunia, Indonesia bakal lebih kaya lagi setelahnya!

Belum berkesempatan untuk mengulik lebih dalam tentang kawasan ini, jadi baru bisa mengunjungi "bagian luarnya" aja. Mungkin lain kali akan kesini lagi untuk berburu matahari terbit di teluk bidadarinya.

28.10.17

Kali Pertama Menginjakkan Kaki di Makassar


Postingan kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman asyik di Makassar. Saya bener-bener excited menulis karena banyak banget hal baru yang saya temui di Ibu Kota Sulawesi Selatan ini.
Sesampainya di Bandara Sultan Hassanudin saya disambut hangat oleh Ardy dan Icul anak D'graph Makassar, selanjutnya dibawa ke sekretariatan mereka dan berkenalan dengan anak-anak D'graph serta UKM Foto UnHas yang mana mereka juga tergabung dengan Rumah Foto Makassar.

15.10.17

Makan Enak di Makassar!

Beruntungnya sebelum saya terbang ke Ternate untuk mengikuti serangkaian acara Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia (JFMI) ke X bisa singgah di Makassar selama dua hari. Saya gak bakal menyia-nyiakan kesempatan ini karena Makassar adalah salah satu kota impian dari SMA, dan lucky me benar-benar bisa menginjakkan kaki disana!

Selain berkunjung ke beberapa tempat saya juga tidak akan melewatkan untuk mencicipi hidangan khas Kota Angin Mamiri ini. Yang terkenal dari Makassar adalah menu-menu makanan berat yang lengkap kandungan klestrolnya a.k.a tidak jauh-jauh dari daging bahkan jeroan sapi! Wew. Untuk saya yang tidak begitu doyan makanan berkolestrol tinggi mungkin kurang tertarik, tapi saya harus coba doonngg.

Tapi ternyata makanan disana tidak melulu soal daging, diantaranya yang udah pernah saya cobain adalah :

28.9.17

One Day in : Bali Barat

Berkesempatan mengunjungi Banyuwangi di awal tahun 2017 ini membuat saya tidak menyia-nyiakan pulau dewata meskipun hanya setengah hari disana! Kok bisa ?

Dari banyuwangi naik motor dan nyebrang ke Bali cuma Rp 25.000 saja for two, nyebrang cuma sebentar kurang lebih tigapuluh menit dengan fasilitas yang mumpuni. Sampai di Bali Barat siang sekitar pukul 13.00, lalu apa saja yang bisa dilakukan setengah hari di Bali Barat ?

Taman Nasional Bali Barat
Taman Nasional Bali Barat emang luas banget dan ada dua pintu masuk yakni dari Gilimanuk dan Denpasar. Hanya sekitar 15 menit dari pelabuhan kita bisa berwisata edukasi di Taman Nasional Bali Barat dari pintu Gilimanuk. Sebenernya banyak banget yang bisa dikungjungi karena memang wadah bagi flora fauna serta terdapat berbagai ekosistem termasuk salah satu akses menuju Pulau Menjangan juga. Beruntungnya saat itu saya datang siang menjelang sore sehingga banyak binatang berkumpul untuk makan.

Travel Outfit #1 : Bromo Mountain



Memposting travel outit untuk pertamakalinya dikarenakan anaknya emang suka banget difoto. Ketika travelling memang nggak suka ribet dalam berbusana, tapi kalau main kegunung ada beberapa stuff yang wajib dibawa seperti :

10.9.17

Eratnya Budaya Tiang Tengger

Tiang Tengger atau biasa di kenal dengan orang Tengger, merupakan sekumpulan masyarakat  yang berada di daerah Gunung Bromo.  Menurut sejarahnya suku Tengger diyakini merupakan keturunan terakhir kerajaan Majapahit, ketika masyarakat Hindu mulai terdesak oleh kedatangan agama Islam di Jawa mereka memutuskan untuk mengungsi ke wilayah Bali serta pedalaman Gunung Bromo dan Semeru. Nama “Tengger” sendiri berasal dari kedua nama leluhur sepasang suami istri Roro Anteng serta Joko Seger. Yang mana kata Tengger di ambil di akhiran nama Roro Anteng yaitu “Teng” dan Joko Seger yaitu “Ger” dimana mereka merupakan  pemimpin terakhir Majapahit.

Masyarakat  Tengger menempati kaki hingga pedalaman kawasan Bromo, Tengger Semeru, tersebar mulai dari Probolinggo, Lumajang, Ranupane, Malang (Desa Ngadas), hingga Pasuruan. Salah satu desa yang masih memegang teguh adat Tengger ialah Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, desa terakhir sebelum penanjakan Bromo via jalur Nongkojajar. Mata pencaharian utama warga Desa Wonokitri adalah bercocok tanam, berladang dan berternak. Mereka lebih banyak menaman sayuran seperti wortel, kubis, dan kentang yang sesuai dengan suhu dataran tinggi Bromo. Wisatawan akan lebih sering menjumpai ternak babi daripada ternak lainnya di desa yang mayoritas menganut agama Hindu ini.

8.9.17

Wajah Baru Kawah Ijen


Terakhir ke Kawah Ijen sekitar tahun 2013 dan lucky me bisa kembali ke salah satu aset Indonesia lewat blue fire nya ini di awal tahun 2017! Baiknya trekking menuju kawah dengan ketinggian 2799 mdpl ini dinihari sekitar pukul 01.00-02.00 untuk bisa lihat api birunya, tapi waktu itu saya mulai trekking sekitar setengah empat-an jadi gadapet deh hehe.

6.9.17

Sunrise di Timur Pulau Jawa

Kota Banyuwangi yang terletak timur Pulau Jawa mendapat julukan sebagai Sunrise of Java karena memang kaya akan pantai yang rupawan. Selain itu Banyuwangi selalu punya event budaya yang melimpah setiap tahunnya, hal ini yang membuat Banyuwangi menjadi sasaran empuk bagi para wisatawan. Salah satu pantai yang terkenal di Banyuwangi adalah Pantai Boom, selain letaknya strategis karena hanya kurang lebih 20 menit dari pusat kota pantai ini juga terkenal akan event tahunan Tari Gandrung Sewu.

Pantai Boom sendiri sudah seperti tempat tongkrongan muda-mudi Banyuwangi sehingga tidak pernah sepi mulai dari sunrise hingga petangnya. Selain itu fasilitas sangat mumpuni dan juga didukung dengan tiket masuk yang pas dikantong yaitu lima ribu rupiah.

Baiknya mengunjungi pantai berpasir hitam ini ketika matahari terbit karena emang enak banget suasananya, bikin refresh pikiran !

8.8.17

Mencicipi Sate Asli Ponorogo

Selain kesenian reog Kota Ponorogo juga memiliki kearifan lokal yang dibangga-banggakan melalui kuliner yaitu sate asli Ponorogo. Di daerah Nologaten tepatnya gang sate terdapat salah satu yang paling terkenal di Ponorogo yaitu Sate H. Tukri Sobikun sampai-sampai menjadi langganan Presiden SBY bahkan Jokowi.

Pendirinya sendiri bernama Bapak H. Tukri dan saat ini warung sate sudah dipengang oleh generasi ke tiga turun temurun keluarga Tukri sehingga bisnis sate tersebut sudah berusia cukup tua dan eksistensinya masih kuat. Bahkan nggak harus ke Ponorogo untuk mencicip sate surga ini karena terdapat dua cabang di Madiun. Dengan uang tiga puluh ribu rupiah kalian bisa mendapatkan sepuluh tusuk sate dan kenyang seketika.

Yang membedakan dari sate yang biasa saya makan di Malang (biasanya sate madura) itu bumbunya lembut banget serta dagingnya pipih dan lebar. Pokoknya enak! Beruntungnya saat itu bisa melihat proses pembuatan sate nya langsung di dapur Sate H. Tukri Sobikun.

7.8.17

Pulau 1000 Kambing Gili Ketapang


Setahun belakangan Probolinggo dibuat kondang lewat salah satu tempat wisata baru yang ternyata memang eksotis bertajuk Gili Ketapang. Letaknya nggak jauh kok dari Pelabuhan Probolinggo, sedikit ke arah timur dari pelabuhan kita bisa naik perahu sekitar kurang lebih 30-45 menit menuju Gili yang terkenal dengan pulau 1000 kambing ini.

27.7.17

Bukit Jaddih Sebelum Terkelola

Instagram saat ini sedang jaya-jayanya dan jadi media paling efektif dalam menyebarkan informasi mulai dari tempat-tempat hits sampai wadah buat para pedagang online, termasuk saya sih haha. Hal ini yang menjadi banyak kawasan wisata apapun tidak sepi pengunjung serta mudah dalam mempublikasikan tempat yang ditawarkan, karena para wisatawan pasti mengunggah selfie dengan background panorama dimana mereka berada. Hal ini pula yang pada akhirnya dimanfaatkan sebagian dari pengelola official account traveling dalam berbagai kota termasuk akun seperti @eksploremadura , dan pada akhirnya salah satu wisata yang saat ini sedang naik daun adalah Bukit Jaddih Madura.

Bukit Jaddih madura sendiri adalah tempat penambangan kapur yang emang eksotis sih serba putih gitu, selain itu ada satu danau yang bewarna biru ditengah-tengahnya seperti KW-an nya Danau Kaolin di Belitong. Bukit ini menjadi primadona wisatawan yang sedang berkunjung ke Madura karena letaknya yang mudah di jangkau yaitu di daerah Bangkalan yang mana adalah Kabupaten yang terletak di selatan Pulau Madura.

25.7.17

Eksplore Bandung : Tebing Instagram

Tebing Keraton yang saat ini udah lebih terkenal dengan nama "Tebing Instagram" bikin saya penasaran karena sering muncul di explore akun Instagram saya. Sebenernya yang bikin saya penasaran apa yang bikin orang-orang rela berkunjung ke tempat ini sehingga menjadi begitu fenomenal? Untuk menjawabnya hanya ada satu solusi yaitu pergi ke TKP langsung, haha!

Setelah saya main main ke Kawah Tangkuban Perahu (dan sengaja untuk tidak mereview lagi) , langsung mencari tempat dimana Tebing Keraton ini berada. Tebing Keraton sendiri ada di dalam kawasan Taman Hutan Raya H. IR. Djuanda atau gampangnya terletak di daerah Dago.

Sesampainya di Tebing Keraton sekitar pukul 16.00 dan saya tidak melihat pemandangan apapun kecuali para pengunjung yang sedang berselfie. Sebenernya saya bingung apa yang ditawarkan di tebing hits 2015 ini karena kalau menyuguhkan panorama, bagi saya di Malang menuju Batu panoramanya ya begini ini. Ini opini pribadi saya ya, karena tiket masuknya juga lumayan mahal sekitar 18.000 rupiah, hiksss.

21.7.17

Puncak B29 Desa diatas Awan


Sebelumnya saya sudah pernah berkunjung ke bukit dengan ketinggian 2900 meter di atas permukaan laut ini pada tahun 2015 silam, sayangnya cuaca sedang tidak bersahabat. Awal tahun 2017 saya kembali melakukan perjalanan ke bukit yang katanya diatas awan ini meskipun ternyata kesiangan, padahal di perjalanan sunrise sedang bagus-bagusnya.

19.7.17

Ekplore Bandung : Ada Curug Warna Warni

Saya memutuskan untuk ke Padalarang pada hari ke tiga liburan saya di tanah pasundan ini. Kalau dilihat dari Maps jaraknya cukup jauh dari pusat kota, dan emang kita keburu mau ke Lembang juga alhasil ketika otw Padalarang kita menemukan curug di sekitar Cisarua dan memutuskan untuk singgah tanpa melanjutkan perjalanan ke Stone Garden Padalarang.

Saya belum pernah denger maupun mencari tau tentang air terjun dengan ketinggian 87 meter ini sebelumnya. Ternyata Curug Cimahi lebih kondang disebut dengan Curug Rainbow atau Curug Pelangi.

Sebelumnya saya pikir curug ini ketika air bertatapan dengan sinar akan menghasilkan pelangi seperti Coban Pelangi yang terletak di Malang namun ternyata salah, pemerintah setempat memberikan lampu hias di malam hari pada air terjun tersebut yang  dapat berganti-ganti warna. Sayangnya pada saat itu saya berkunjung di pagi hari sehingga tidak dapat melihat sensasi pelanginya namun yang menarik dari curug ini adalah fasilitas view point yang sangat memadahi.

7.7.17

Eksplore Bandung : Berkunjung ke Ciwideuy

Ciwideuy atau Ciwidey yang merupakan salah satu kecamatan di selatan Bandung jadi kebanggaan melalui wisata alam yang iconic banget sama Bandung yakni Kawah Putih. Berjarak kurang lebih 50 kilometer dari Bandung kita bisa ke beberapa destinasi wisata yang ada di Ciwidey dan  letaknya berdekatan. Untuk menuju ke Ciwidey sendiri memang cukup mudah apalagi kalo bawa kendaraan pribadi, tapi trasnportasi umum juga 'cukup' memadai.

Kawah Putih

Hal yang biasanya nomor satu dituju ketika menginjakan Bandung adalah fefotoan di 'lorong sendu' atau sekitaran Alun-Alun, ke Tangkuban Parahu, dan Kawah Putih. Entah kenapa Kawah Putih jadi iconic banget di Bandung, mungkin emang karena panoramanya yang bagus sehingga sering dipake syuting FTV ataupun video clip. Di era Instagram masa kini Kawah Putih juga cukup diminati karena emang Instagram-able haha.

29.6.17

About Malang : Pantai Jonggring Saloko


Kebiasaan menumpuk-numpuk draft blog mulai saya coba perbaiki melalui postingan ini, baru dua hari kemarin saya berkunjung ke salah satu pantai di daerah Donomulyo Malang dan ingin segera share lewat blog karena emang pantainya bagus banget!

Mungkin emang pantai ini belum banyak dijamah oleh pengunjung karena akomodasi jalan menuju ke pantai eksotis ini memang belum memadai, selain itu masih sangat minimnya plang atau arah penunjuk jalan sehingga kebanyakan wisatawan lebih memilih ke Pantai Ngliyep.

27.6.17

Eksplore Bandung : Citywalk !

Selonjoran di Bandung !
Tahun lalu saya memutuskan untuk ke Bandung (lagi) untuk berlibur karena dirasa masih banyak yang saya "penasari" dari Bandung, berangkat naik kereta dan turun di Stasiun Kiaracondong lanjut order Go-jek buat ke kontrakan mas saya di daerah Buahbatu yang emang sedang kuliah di kota bunga tersebut. Bedanya dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini saya bisa leluasa kesana kemari dari satu kabupaten ke kabupaten yang lain pake motor mas saya.

25.6.17

White Shoes and the Couples Company



Sejak saya masih SMP saya udah memfaforitkan Senandung Maaf nya WSATCC, bahkan semakin lama semakin terobsesi dengan tipikal vintage band yang konsisten di genre tersebut. Eksistensi band yang divokalisi oleh Mbak Sari Sartje ini semakin menjadi dan didukung dengan banyaknya event-event yang berkonsep musik indie.

Mbak Sari sendiri mendadak jadi role model saya, intip intip saja instagram Mbak @sari.satrje yang artsy dan masih demen pakai kamera analog maupun lomo.

View Point Coban Tumpak Sewu


Lumajang akhir-akhir ini lagi menggembor-gemborkan wisata alamnya nih, satu persatu terfasilitasi dan ternyata Lumajang memang sangat kaya. Kabupaten yang masih termasuk kawasan Bromo Tengger Semeru ini punya banyak "wisata air" seperti Goa tetes dan banyak banget air terjun. Salah satu wisata yang dikelola dengan baik adalah Coban Tumpak sewu yang punya view point eksotis. 

24.6.17

About Malang : TNBTS Berbunga-Bunga



TNBTS (Taman Nasinal Bromo Tengger Semeru) yang berlokasi di 4 Kabupaten sekaligus (Malang,Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang) sedang berbunga-bunga! Jarak dari rumah saya ke TNBTS sendiri cukup dekat, bisa ditempuh sekitar satu setengah jam, kalau dari pusat Kota Malang sekitar 45 km saja.

Ceritanya.

24.1.17

One Day in : Pacitan


Pergi jauh dari rumah adalah hal yang sangat membuat saya refresh kembali, meskipun capek tapi gatau kenapa pergi jauh bikin otak saya beristirahat lebih dibandingkan saya tidak melakukan apa-apa di rumah.

Sekitaran Mei 2016 saya beserta teman-teman SMA main ke Pacitan dan beruntungnya ada rumah Nenek dari Ghazi yang memberi kita tumpangan untuk beberapa hari, Berangkat dari Malang kita motoran sejauh +- 241,1 KM (kata Mbah Google,sih). 

23.1.17

2016 Usai !

Selamat tahun baru 2017 semua!
Terlalu banyak hal yang saya lakukan di tahun ini sehingga banyak beberapa kegiatan yang harus vakum seperti cerita-cerita pengalaman saya di blog ini. Balik sebentar ke tahun 2016 yang menurut saya berjalan lumayan lamban, banyak perubahan cukup besar yang saya alami mulai dari masalah personal hingga kerjaan. Yang jelas, saya nggak ada henti-hentinya bersyukur di tahun ini!

2016 saya minim akan resolusi-resolusi yang (biasanya) selalu saya buat di awal tahun. Nyatanya ? Semua berjalan apa adanya namun tanpa satu tujuan yang jelas, semua mengalir terlalu deras sampai-sampai saya nggak tahu value apa yang saya dapet di tahun ini.