Pendirinya sendiri bernama Bapak H. Tukri dan saat ini warung sate sudah dipengang oleh generasi ke tiga turun temurun keluarga Tukri sehingga bisnis sate tersebut sudah berusia cukup tua dan eksistensinya masih kuat. Bahkan nggak harus ke Ponorogo untuk mencicip sate surga ini karena terdapat dua cabang di Madiun. Dengan uang tiga puluh ribu rupiah kalian bisa mendapatkan sepuluh tusuk sate dan kenyang seketika.
Yang membedakan dari sate yang biasa saya makan di Malang (biasanya sate madura) itu bumbunya lembut banget serta dagingnya pipih dan lebar. Pokoknya enak! Beruntungnya saat itu bisa melihat proses pembuatan sate nya langsung di dapur Sate H. Tukri Sobikun.
Enaaaak! |
hehe
Wawa Yasaruna's
Tidak ada komentar:
Posting Komentar