Satu post yang terlewat lumayan lama karena memang bingung harus memulai dari mana saking banyaknya makanan yang saya coba di Ternate. Sebagai pusat rempah-rempah pada jaman kolonial sehingga makanan olahan disini menurut saya memang kontras sama makanan yang biasa saya makan di Jawa, disini kaya akan rempah sekali.
Kondisi geografis kota sejarah ini juga sangat mempengaruhi apa yang diolah menjadi masakan, cari ayam disini susah banget dan mahal luar biasa. Sebaliknya, ikan dan hal-hal per-seafood-an lain melimpah ruah, jadi lauk pauk didominasi ikan-ikanan. Yum!
Begitu sampai di Ternate makanan pertama yang saya coba itu kudapan-kudapan lokal aliasnya jajanan pasar. Ada tiga macem yang disajikan yaitu palampa, pisang choe, dan pia ternate. Palampa sendiri ternyata adalah lemper tapi versi lebih pipih serta ada isian ikan, bedanya kalau di jawa kan tebal dan berisi ayam gitu hehe. Lalu pisang choe sendiri semacam bolu dengan dominasi rasa pisang, enak pokoknya agak ada rasa-rasa tape nya juga. Yang paling faforit dan setiap sarapan wajib diambil duluan diantara ketiganya ya si palampa itu.
Pisang choe ft palampa ft bakpia |