Muntok bukan Sekedar Tempat Singgah

Menuju ke Bangka bisa melewati berbagai jalur ; dari Jakarta bisa langsung naik pesawat ke Pangkalpinang serta dari Palembang bisa naik kapal untuk berlabuh di Muntok, Bangka Barat. Opsi kedua adalah cara yang saya pilih!

How to get there?

Dari pusat kota Palembang (waktu itu saya posisi di Jembatan Ampera) bisa naik grab/gocar ke pool Damri Palembang dengan tarif sekitar Rp 35.000- 40.000, tapi waktu itu kita lagi-lagi naik Trans Musi yang murah meriah dengan titik awal Halte Monpera dengan pilihan jalur trans KM 12. Letak Damri nya sendiri ada di KM 9 dan untungnya dipinggir jalan, tidak perlu transit dan langsung ke tempat tujuan (harus sering-sering bertanya ke kernet ya kalo gamau salah arah).

BACA JUGA ONE DAY IN : PALEMBANG

Btw, informasi mengenai angkutan umum dari Palembang menuju Pelabuhan Tanjung Api-Api itu sangat minim mulai dari internet sampai informasi dari orang Palembang sendiri. Saya sempat bertanya ke pihak-pihak terpercaya seperti polisi dan TNI disekitar Ampera dan ternyata informasi mereka gak ada yang valid, ada yang bilang ngegrab aja mbak karna gada angkutan samasekali, ada yang bilang bisa tapi keberangkatan cuma jam tujuh pagi dsb. Ternyata begitu kita sampai sana (sekitar jam 10.00), bus DAMRI Palembang-Tanjung Api-Api itu ada jadwalnya, paling awal jam 10.30 paling akhir jam 14.00. Huf. Syukurlah. Dengan tarif RP 45.000 dengan fasilitas yang so-so berangkatlah kita ke Tanjung Api-Api pukul 11.00.

Jangan harap perjalanan akan baik-baik saja karena trek menuju Tanjung Api-Api masyaAllah terjal dengan pemandangan perkebunan sawit dan proyek-proyek. Tok. Wes. Temenan.

Selanjutnya naik kapal dari Tanjung Apik-Api menuju Tanjung Kalian Bangka menggunakan kapal ferry dengan durasi tempuh sekitar 3-4 jam, kapal ferry ini ada terus setiap hari mulai dari jam 08.30 sampai 19.00. Harganya sendiri Rp 40.000 per kepala, fasilitasnya ya kapal ekonomi pada umumnya lah. Kapal berangkat pukul 15.00 dan sampai di Bangka pukul 18.30 an. Dan sampailah kita di Bangka !

Muntok sendiri masih sangat asing di telinga saya dan nggak ada bayangan apa-apa selain tempat singgah untuk besoknya melanjutkan perjalanan ke Pangkalpinang.

Recommended Hostel

Esoknya Muntok baru bener-bener keliatan karena malemnya sepi banget, jarang orang, jarang rumah, syeeepiii. Dan ketika kami singgah di daerah Tanjung Kalian, kami dapet rekomendasi tempat-tempat di Muntok lewat buku yang di kasih pemilik Hotel Berkah Kalian Muntok. Highly recommended untuk kalian yang mau ke Muntok untuk nginap disini karena koko yang punya sangat friendly. Kita dibantu cariin motor karena di Muntok tidak ada sama sekali persewaan motor, harus ke Pangkalpinang dulu, mana dibawain peta Bangka Barat, buku travel Bangka Barat (resmi dari kementrian pariwisata) dan dapet diskon!. Kontaknya : 081368690967 (Konriato/Akon).

Fasilitas yang ditawarkan untuk basic room itu non wifi dan non breakfast dengan harga Rp 100.000. Waktu itu karena berdua sehingga menyewa dua room standart yang harusnya dua kamar Rp 260.000 dengan fasilitas wifi dan sarapan juga eh di diskon cuma Rp 200.000 per dua kamar :)

Places to Visit

Sebelumnya saya gak bakal menyangka bahwa kota kecil ini sangat potensial. Bahkan dengan durasi kurang dari 24 jam di Muntok, saya sudah dapat paket komplit mulai dari wisata sejarah, laskap, kuliner, dan jelajah kota.

Karena Muntok ini terletak di paling barat pulau Bangka maka masih banyak pantai-pantai yang berjejeran. Mulai sunrise saampai sunset nya bagus semua! Diawalai pagi hari kalian bisa menyambut matahari di Pantai Batu Rakit dan bersunset ria di Taanjung Kalian Muntok. 

Pantai Batu Rakit

Bisa dibilang orang-orang Muntok emang baik banget bahkan klenteng dan masjid aja sebelahan benar-benar toleransi satu sama lain. Masyarakat mayoritasnya adalah china dan melayu, hal ini dikarenakan dulu bangsa Mongolia banyak yang dipekerjakaan ke Bangka Belitung karena dirasa memang memiliki fisik yang kuat sehingga cocok untuk di pertimahan. Dan akhirnya turun temurun deh sampai sekarang.

Klenteng Kung Fuk Miao dan Masjid Jami, simbol toleransi Kota Muntok

Selain itu Muntok juga tempat Soekarno beserta tokoh proklamator lainnya diasingkan selama delapan bulan pada tahun 1949 sehingga kini menyisakan dua bangunan bersejarah yaitu Wisma Menumbing (tempat Bung Hatta diasingkan dan dipenjara), serta Wisma Ranggam tempat Soekarno diasingkan. Tentang Wisma Ranggam bakal saya tulis secara rinci di postingan selanjutnya.

Wisma Ranggam

 Setelah berkunjung ke wisma yang sangat historial kalian bisa lanjut belajar segala pertimahan di Museum Timah Muntok. Di google sih dikatakan buka pukul 08.00 tapi waktu kesana satpam bilang baru buka pukul 09.00 okelah~ Di dalam museum ini mengupas tuntas tentang pertimahan dan sejarah bagaimana dulunya pertambangan timah bisa sampai sekarang. Mungkin temen-temengeologi bakal excited main ke muesum ini, kalau buat saya sih ini zona hoam huehehe

Bisa dibilang kepulauan Bangka Belitung ini pusat pengelolaan timah di Indonesia sehingga tempat pertambangannya selalu membentuk danau serta perbukitan yang eksotis. Di Muntok sendiri sudah ada fasilitas tambang timah yang disulap menjadi tempat wisata bernama Timah Aek Muntok. Sudah ada bebek-bebekan di tengah danau, tepian danau yang di cat warna-warni dan sebagainya. Tapi waktu itu kita gak kesana karena dirasa tempatnya cukup kekinian. Akhirnya kita berkunjung ke tambang timah sekitaran muntok dengan bebukitan berwarna merah, kayak di mars! Tentunya masih banyak kegiatan proyek disana jadi harus ekstra berhati-hati.

 Nah. Itu dia rekomendasi tempat yang bisa dikunjungi di Muntok. Semua destinasi di atas tidak dipungut biaya sepersen pun. Masih ada beberapa postingan selanjutnya tentang kota faforit saya di Kepulauan Bangka Belitung ini. Stay tuned! 


hehe.


Wawa Yasaruna's