Sudah pernah mengunjungi Banyuwangi? Atau
minimal sudah pernah melewati Banyuwangi?
Para traveller pastinya sih melewati
Banyuwangi ketika hendak berkunjung ke Bali. Nah ketika berkunjung ke Kota Sunrise of Java ini belum lengkap
rasanya kalau belum mencicipi hidangan lokalnya yaitu : Sego Tempong. Sego dalam bahasa jawa berarti nasi, kalau tempong
sendiri merupakan bahasa osing dengan arti tampar. Sempatkan sedikit waktu
kalian untuk mencoba sego tempong ini untuk merasakan sensasi tertamparnya.
Nasi Tempong |
Nasi
tampar?? Yup. Aliasnya ketika memakan sego tempong membuat kita tertampar akan
pedasnya. Nasi tempong sendiri merupakan makanan berat yang berisi nasi putih,
sayur rebus (bisa genjer, kangkung,
bayam, selada, kubis, kemangi, kenikir, daun pepaya, dan lainnya), lalu
disertai lauk pauk goreng sederhana seperti ikan asin, tahu, tempe, dan bakwan
jagung. Tak lupa satu kunci yang menambah kelezatan dari hidangan ini adalah
sambal khas Banyuwanginya si sambal tempong.
Lalu apasih
yang membedakan sambal tempong ini istimewa dibanding sambal-sambal yang lain?
Sambal ini
diracik serba mentah dengan olahan cabai rawit, terasi, jeruk limau (jeruk
sambal), gula, garam dan yang spesial adalah campuran tomat ranti. Tomat ranti
sendiri merupakan salah satu jenis tomat sayur dengan bentuk bergelombang,
sekilas kalau dilihat bentuknya seperti labu orens seukuran tomat pada umumnya.
Maka dari itu selain dikenal dengan nama sambal tempong juga sering disebut
dengan nama “sambal ranti”. Selain itu sambal ini harus dibuat dadakan, katanya
kalau sedikit lama rasanya akan berubah. Nah kebayang khan segernya kaya apa?
Selain itu cabai rawitnya dalam jumlah esktra jadi pedesnya tuh nyelekit
banget!
Nah, ada
beberapa warung sego tempong di Banyuwangi namun salah satu yang menurut saya
paling lezat adalah Nasi Tempong Mbok Wah. Letaknya di daerah Bakungan
Kecamatan Glagah Banyuwangi. Warung Mbok Wah ini cukup dekat dengan area
Stasiun Karangasem, menuju kesini kita harus melewati gang-gang kecil. Namun tidak usah khawatir, ada maps yang bisa membantu sampai ke tujuan
dengan selamat.
Warung ini
buka dari pagi hingga malam, tepatnya
pukul 08.00-23.00 WIB. Menghindari waktu prime
time seperti makan siang dan makam malam maka saya sarankan datang
kesini di bawah jam 12.00 maupun sore
hari agar tidak mangatri terlalu
panjang. Eh, tapi jangan kesini Hari Jum’at ya karena libur.
Sego Tempong
Mbok Wah perawakannya sama seperti sego tempong lainnya dengan nasi, sayur
rebus, lauk pauk gorengan, dan sambal tempong. Harga sepiring nasi tempong
dengan lauk standar sekitar 8.000 hingga 10.000 rupiah. Yang istimewa, di
Warung Mbok Wah ada banyak banget pilihan menu. Diantaranya : udang, ayam, sate telur puyuh, cumi pedas,
pepes ikan, ati ampela, ikan-ikanan, telur goreng, patu, dan lain sebagainya.
Ada urap-urap juga sebagai kduapan tambahan.
Saya memesan
seporsi sego tempong dengan lauk sate telur puyuh dan udang goreng. Rasanya
emang seperti ditempong! (bahasa
osing ditampar atau ditempeleng). Sensasi pedasnya bukan yang naik
perlahan-lahan, namun langsung teng
gitu bener-bener sensasi makan sambal rawit mentahnya terasa. Saya sesekali
berhenti mengunyak karena kepedesan! Untungnya saya sudah memesan es jamu beras
kencur untuk teman makan saya kali ini, jadinya pedasnya si sambal tempong
masih terdistraksi oleh segarnya es beras kencur. Menu minuman disini wajar
seperti warung lainnya seperti teh maupun jeruk, tapi yang jadi favorit ada
juga es jamu seperti sinom dan beras kencur.
Kalau bosan
dengan nasi putih, bisa mencoba cara lain makan sego tempong dengan memesan
nasi jagung disini. Lebih mantep lagi kalau sego tempong didampingi kerupuk
ikan, akan lebih menggugah selera dan nikmat.
Harga sego
tempong dengan tambahan satu lauk dibandrol dengan harga 12.000 rupiah hingga
20.000 rupiah.
Wawa Yasaruna's