Postingan kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman asyik
di Makassar. Saya bener-bener excited menulis karena banyak banget hal baru
yang saya temui di Ibu Kota Sulawesi Selatan ini.
Sesampainya di Bandara Sultan Hassanudin saya disambut hangat oleh Ardy dan Icul anak
D'graph Makassar, selanjutnya dibawa ke sekretariatan mereka dan berkenalan
dengan anak-anak D'graph serta UKM Foto UnHas yang mana mereka juga tergabung
dengan Rumah Foto Makassar.
Sore menuju malam kami berkeliling Makassar yang pada saat itu langitnya sedang bagus-bagusnya, setelah itu ngopi-ngopi lucu di Pasar Segar yang katanya tempat kekinian pemuda pemudi Makassar dan di ajak makan Mie Titi. Bukan hanya Mie Titi , tapi saya diajak nyobain berbagai makanan di Makassar klik aja di sini.
Sore menuju malam kami berkeliling Makassar yang pada saat itu langitnya sedang bagus-bagusnya, setelah itu ngopi-ngopi lucu di Pasar Segar yang katanya tempat kekinian pemuda pemudi Makassar dan di ajak makan Mie Titi. Bukan hanya Mie Titi , tapi saya diajak nyobain berbagai makanan di Makassar klik aja di sini.
Saya bener-bener gak nyangka
antusiasme temen-temen Makassar dalam menyambut tamu, pada saat itu saya
ditampung oleh Iin, Kak Jum, dan Annisa. Tiga hari saya di Makassar dan gak ada
yang gak menyenangkan meskipun Makassar bagi saya terik banget hehe.
Biasanya kalau ke Makassar ga
afdol kalau melewatkan Pantai Losari, sayangnya saya gak kesana sama sekali
tapi diajak ke tempat yang lebih menarik, yay! Besoknya saya di ajak keliling
Benteng Rotterdam yang letaknya gak jauh dari Pantai Losari. Benteng
peninggalan Kesultanan Gowa ini menurut sejarah adalah termasuk benteng yang
megah, tapi emang iya sih ke eropa-eropa an gimana gitu.
Di sebelah pojok kiri (apabila
dari pintu masuk) ada penjara Pangeran Diponegoro yang ketika mau saya tengok
ternyata ditegur oleh seorang yang berseragam TNI "jangan masuk mbak,
nanti anda mengubah sejarah". Sedikit bingung dengan perkataan beliau,
saya langsung putar arah tanpa pikir pusing. Di benteng ini terdapat Musium La
Galigo yang menyimpan 5000 koleksi,
diantaranya koleksi-koleksi prasejarah, keramik, etnografi serta berbagai benda
yang digunakan oleh Suku Bugis, Mandar, Toraja dan Makassar.
Berkeliling
cukup lama dan duduk-duduk diatap benteng untuk sekedar menikmati angin dan
ngobrol sana-sini. Benteng ini cukup luas dan bangunannya cukup menarik,
istilahnya londo banget. Sekarang bangunan yang dibangung
tahun 1545 ini selain sebagai tempat wisata sejarah juga sebagai pusat
kebudayaan Sulawesi Selatan.
| Musium La Galilo dengan ilustrasi Kapal Pinisi |
| Wefie dengan teman-teman Rumah Foto Makassar |
Seselesainya berkeliling benteng sorenya kita beranjak ke Pelabuhan Pao Tere. Sebelumnya saya heran aja kenapa diajak ke pelabuhan tapi ternyata pelabuhan ini emang kaya akan sejarah. Pelabuhan yang berjarak 5 KM dari pusat kota Makassar ini merupakan peninggalan kerajaan Gowa-Tallo, masih nyambung sama benteng yang saya ulah diatas. Menurut sejarah pelabuhan ini juga merupakan pelabuhan tertua di Indonesia.
Begitu sampai di mulut
pelabuhan terlihat jajaran Kapal Pinisi serta aktifitas pelabuhan di sore hari
seperti memindah barang dari kapal ke daratan, nelayan yang bergegas pulang,
bahkan anak-anak kecil berlarian dan bermain bola.
Kapal Pinisi sendiri kini menjadi ikon Kota Makassar bahkan bahari Indonesia. Kapal yang awalnya dibuat di Bulukumba ini merupakan kebanggaan orang Bugis dan Makassar karena memang original milik mereka. Siapa sangka bahwa dulunya kapal ini pernah menjalani ekspedisi keliling sampai Afrika padahal dalam pembuatannya tidak mengenakan perekat sama sekali. See? Indonesia emang kaya banget.
| Aktivitas sore di Pao Tere |
| Jajaran Kapal Pinisi |
Aktifitas pagi hari Pelabuhan Pao Tere sangat ramai akan transaksi jual beli, para nelayang langsung menjajakan hasil tangkapan lautnya speerti ikan dan seafood. Katanya disini pusat jual beli hasil laut dan harganya murah sehingga ga pernah sepi setiap paginya.
Bukan hanya diajak berkeliling sekitar kota, saya diajak temen-teman ke Maros buat mengunjungi kawasan Karst. Akan di ceritakan di postingan selanjutnya 😁
hehe
Wawa Yasaruna's
Tidak ada komentar:
Posting Komentar