Salah satu tempat bersejarah di Muntok ini memang
sengaja saya tulis ekslusif di satu postingan karena menurut saya tempat ini
menjadi cikal bakal sejarah besar dan memiliki nilai historis yang tinggi.
Letaknya sendiri gak jauh dari Museum Timah Bangka, serta letaknya strategis di
pusta kota Muntok.
"Kemerdekaan Penuh itu Dicapai, Tanpa ini Indonesia Sulit Merdeka"
Bangunan itu tampak depan seperti rumah kuno ala Belanda pada umumnya, dulu tempat ini sebagai tempat pengadilan pada tahun 1890 lalu beralih fungsi menjadi tempat persinggahan pejabat timah Banka Tin Winning (BTW). Maka dari itu pesanggrahan ini sempat dijuluki gedung BTW. Begitu datang kami disambut hangat oleh petugas setempat yang merupakan anak kandung dari orang yang sempat merawat bangunan ini karna sempat terbengkalai beberapa tahun. Beliau menjelaskan dengan runtut sejarah akan Pesanggrahan Muntok / Wisma Ranggam ini.
"Kemerdekaan Penuh itu Dicapai, Tanpa ini Indonesia Sulit Merdeka"
Bangunan itu tampak depan seperti rumah kuno ala Belanda pada umumnya, dulu tempat ini sebagai tempat pengadilan pada tahun 1890 lalu beralih fungsi menjadi tempat persinggahan pejabat timah Banka Tin Winning (BTW). Maka dari itu pesanggrahan ini sempat dijuluki gedung BTW. Begitu datang kami disambut hangat oleh petugas setempat yang merupakan anak kandung dari orang yang sempat merawat bangunan ini karna sempat terbengkalai beberapa tahun. Beliau menjelaskan dengan runtut sejarah akan Pesanggrahan Muntok / Wisma Ranggam ini.
Apa yang spesial dari tempat ini?
Di tahun
1897 adalah tempat wafatnya Kanjeng Pangeran Hario R.M yang menghianati Belanda
dan berpihak pada Indonesia setelah beliau ditahan selama tujuh bulan. Selain
itu yang membuat tempat ini ikonik adalah menjadi tempat tinggal proklamator
Indonesia selama di Muntok termasuk Bapak Proklamator Ir. Soekarno. Rekam jejak
tempat pengasingan Soekarno selain di Muntok adalah Ende Flores, Berastagi, dan
Papua.
Tokoh yang diasingkan ke Muntok pada saat itu adalah Bung Karno, Bung Hatta. Mr. Asaat, Komodor Suryadarma, Mr. A.G Pringgodigdo, Sutan Syahrir, Haji Agus Salim, Bung Hatta, dan Com. Suryadarma. Sebagian dari mereka tidak tinggal disini melainkan di kawasan Menumbing dan Bung Hatta sempat dipenjara disana.
Yang paling menarik bagi saya adalah bagaimana saat itu Soekarno yang awalnya ditempatkan di Pegunungan Menumbing memberontak untuk tingal di kota karena beliau mengutamakan kemasyarakatan. Saat melihat galeri foto terdapat juga Pak Karno sedang bermasyarakat dan berjalanan berkeliling kota Muntok, bermain bersama anak-anak, serta minum kelapa muda dengan warga.
Bilik milik Ir. Soekarno |
Pak Karno
juga pernah berswafoto dan mengirimkannya ke Ibu Fatmawati
"Fat, ini adalah gambar mas pada waktu sehari di Mentok.
Kurus
ataukah gemuk?
Mas"
Sejarah gak
berhenti di situ saja, ketika masa pengasingan selesai pada tahun 1951 Soekarno
kembali ke Muntok untuk melakukan napak tilas untuk mengingat masa-masa selama
diasingkan. Selain itu Pak Karno mengajak piknik bersama masyarakat Muntok di
Tanjung Kalian. Di keterangan yang saya baca, masyarakat antusias membawa
tikar, kue-kue, dan bernyanyi bersama sang Proklamator.
BACA JUGA : ONE DAY IN : PANGKALPINANG? KULINERIN AJA!
BACA JUGA : ONE DAY IN : PANGKALPINANG? KULINERIN AJA!
Barang peninggalan kantor timah BTW |
Galeri Foto |
hehe.
Wawa Yasaruna's
Tidak ada komentar:
Posting Komentar