Welcome to Dieng Plateau. |
Sampai di Jogja sekitar subuh lalu saya sudah dijemput travel ke Wonosobo. Karena saya ke Wonosobo sama mama jadinya pilih yang pasti-pasti aja penting nyaman dan aman. Kalau diajak backpackeran kasian :( Kami dijemput oleh Manjah Tour, kalian bisa telisik travel ini dan melayani perjalanan area Malang-Batu-Bromo dan juga ada cabangnya di Jogja.
Setelah istirahat sejenak kami langsung cus berangkat sambil cari-cari sarapan, gudeg pagi adalah yang terbaik!
Perjalanan Jogja-Area Dieng Wonosobo diperkirakan sekitar 3-4 jam kalau nyantai dan tidak macet, sesampainya di Dieng adalah sekitar pukul 09.00. Saya sudah mencatat beberapa destinasi yang bisa dikunjungi dan mayoritas kita sudah pernah kesana sebelumnya haha. Sesungguhnya saya pingin main ke kampung-kampungnya dan mencari anak gimbal dieng, tapi karena keterbatasan waktu sewa travel akhirnya yaa.. gajadi deh huhu. Ohya, Dieng Plateau ini ternyata terletak di dua kota yaitu Wonosobo dan Banjarnegara.
Berikut adalah destinasi-destinasi yang saya kunjungi ketika berada di Area Dieng Plateau :
Candi Arjuna
Yap. Sebelumnya saya udah pernah kesini dan sedang dipugar, mungkin sekitar tahun 2017 silam. Eh lakok sampai sekarang masih dipugar. Udah 2019 loh men......
Komplek Candi Arjuna. |
Kawah Sikidang
Ini juga kali kedua saya mengunjungi Kawah Sikidang. Kawah aktif dengan aktifitas vulkanik bisa kita lihat langsung dan bau belerang yang sangat menyengat maka dari itu jangan lupa pakai masker. Masih banyak kios-kios berjejeran yang menjajakan oleh-oleh maupun olahan belerang. Yang berbeda kini banyak spot foto dan juga disertai burung hantu. Hmm...
Tuh belakangnya tuh banyak spot foto tuh jadi riweuh tuh hadeee. |
Batu Ratapan Angin
Nah, kalo yang ini sih baru spot baru yang belum pernah saya kunjungi sebelum-sebelumnya. Sebenernya kami sudah hendak parkir di Telaga Warna (yang sebelumnya udah 2x kesini), tapi ditutup total dong gaboleh satupun waisatawan masuk! Alasannya pun gak jelas. Hade. Sempat cekcok sama penjaganya tapi asudahlah, memang belum rejekinya.
Kami beralih ke view Telaga Warna dari atas, aliasnya kita harus naik-naik bukit berbatu untuk mencapai spot Batu Ratapan Angin. Batu Ratapan Angin sendiri ternyata menyuguhkan bukan harnya telaga warna tapi telaga pengilon juga. Kita harus jalan mungkin kurang lebih 10-15 menit an untuk sampai ke puncak ratapan angin.
Kawasan ini sudah terfasilitasi dengan baik sih, di spot foto tersedia gardu untuk istirahat, di tengah-tengah juga ada warung yang menjual makanan & minuman khas jawa tengah seperti gorengan dan juga wewedangan. Ohya, tiket masuk disini 5000 rupiah saja. Disini kita hanya bisa menikmati semilir angin (sesuai namanya) dan juga berfoto-foto ria.
Di warung tersebut saya mencoba salah satu wedang yang (sepertinya) cuma ada di Dieng saja : Wedang Purwaceng. Tanpa cari tahu khasiatnya terlebih dahulu saya langsung main serobot aja pesan dan minum karna once again, i'm addicted to wewedangan jawa.
Tanaman Purwaceng sendiri saat ini sudah langka, dia itu tumbuhan yang hanya bisa ditanam di ketinggian. Katanya cuma ada di dieng dan di salah satu daerah gunung tengger tapi kurang tahu disebelah mananya. Selain itu katanya budidaya juga lumayan susah, oya, nama latinnya Pimpinella pruatjan.
Tanaman Purwaceng. |
Wedang purwaceng + susu + jahe. |
Yes, lanjut.
Gardu Pandang Dieng
Lokasi ini harusnya pertama dikunjungi karena letaknya seperti pintu masuk dieng gitu deh. Seperti rest area modelannya. Terdapat gardu yang ada beberapa tingkat untuk bisa memandang panorama Dieng dari atas, tapi waktu itu saya gak naik sih. Terus ada tulisan besar Dieng Wonosobo gitu.
Mamak |
Mie Ongklok Dieng. |
hehe.
Wawa Yasaruna's
Aku juga naik bus! Apalagi di bagian depan heheh. Kereta itu lebih bikin pegel sebenernya. Tapi kalau kejar waktu, mending kereta sih. Soalnya, yah namanya bis, berhentinya lebih sering plus muter2 juga, belum kena macet, jadi waktu sampenya cuma bisa kira-kira.
BalasHapusBtw ini perginya Maret, berarti belum sedingin yang sekarang yah wkwkw (kan sampe ada esnya gitu).
Haha, iya sih. Tapi sekarang semenjak ada tol Bapak Jokowi (asek) naik bus jadi lebih cepat aku uda membandingkan hehe. Iya nih, waktu suhu masih normal cenderung musim hujan. Kalo sekarang katanya beku kaya ess nid
HapusWah, beberapa kali pingin ke Dieng tapi bingung rutenya. Terima kasih pencerahannya :D
BalasHapusSama-sama smeoga membantu!
Hapus